-->

Permasalahan dalam Penerjemahan Bahasa Arab

Oleh: Syahril Siddiq




Pada hakikatnya penerjemahan adalah pengalihan pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Pengkajian terhadap dalalah bahasa sumber artinya adalah pengkajian terhadap pesan yang terkandung didalamnya. Dengan demikian diperlukan pengkajian mengenai dalalah. Kelihatannya  penerjemahan dalalah itu sederhana, asal saja seseorang itu dapat menggunakan bahasa yang berbeda, maka ia dapat mengungkapkan pesan yang sama melalu bahasa yang berbeda itu. Akan tetapi masalahnya tidak semudah itu setidaknya Ada dua masalah dalam penerjemahan  dalalah itu :

  • Tingkat perkembangan dua bahasa yang berbeda itu belum tentu sama, kata atau makna tertentu  pada suatu bahasa, tidak serta merta ada dalam bahasa yang lain. Hal ini menyebabkan mencari padanan kata yang benar benar tepat.

  •  Suatu kata disamping mempunyai makna (ide) juga mempunyai a’tifah (rasa bahasa)penerjemahan yang sudah tepat dari segi idenya tidak serta merta tepat dari segi rasa bahasanya.

  • Penerjemahan bahasa sumber ke bahasa sasaran akan mudah, manakala kedua bangsa penutur bahasa sumber dan bahasa sasaran mencapai tingkat peradaban dan kebudayaan yang seimbang. Perbedaan yang terlalu jauh antara da bangsa dalam hal tersebut pada gilirannya akan membawa problem penerjemahan antara dua bangsa tersebut, terutama dalam pencarian katan dan penggunaan ungkapan yang mempunyai makna dan rasa bahasa yang sama ata hampir sama.

Perkembangan atau perubahan yang terjadi diluar kawasan bahasa, baik social, politik, ekonomi, maupun budaya akan berpengaruh terhadap bahasa yang digunakan. Pengaruh tersebut meliputi beberapa aspek kebahasaan termasuk dalalahnya. Menurut abdul goffar hamid hilal ada tiga yaitu:

  • Lafal, berupa kata atau kalimat sebagai hal yang menunjukan arti (addall)

  • Nisbah, yakni konteks yang meghubungkan antara lafal dengan maknanya. Suatu lafal tentu memiliki makna tertentu dalam konteks yang satu, dan dalam konteks lain mengandung makna yang berbeda. Makna suatu lafal dengan demikian ditentukan oeleh konteksnya.
  • Makna (madlul), merupakan (ide) pesan yang terkandung dalam suatu kata atau kumpulan kata, bahkan isyarat.
Factor factor perubahan dalalah :
  •  Banyaknya frekuensi pemakaian kata tertentu oleh kalangan luas dengan berbagai tingkat pendidikannya, daya tangkapnya, dan cara berfikirnya. Suatu kata apabila banyak dipakai oleh kalangan luas, maka kemungkinan luas dalalahnya akan mengalami pergeseran. Pergeseran ini dapat bersifat:
a.       Lebih sempit dari dalalah aslinya
b.      Lebih luas dari dalalah aslinya
c.       Pada awalnya merupakan makna majazi, kemudian makna majazinya dilupakan orang dan dianggap sebagai makna hakiki.
  • Penggunaan suatu kata untuk suatu istilah dalam disiplin ilmu tertentu.
  • Kekaburan makna kata. Apabila dalalah suatu kata tidak difahami dengan jelas oleh suatu generasi atau kelompok masyarakat, maka kemungkinan besar dalalah kata itu akan mengalami pergeseran. Sebab mereka kadang menafsirkan dalalah kata itu menurut pemahamannya, tanpa merujuk pada kamus.
  • Kata yang berasal dari bahasa asing kemungkinan juga akan mengalami pergeseran dalalah. Hal ini dapat disebabkan karena kekaburan dalalah kata asing oleh sebagian orang, sehingga tidak tepat penggunaannya.
Demikianlah huubungan  lafal dengan maknanya bersifat dinamis, dan dinami ini menunjukan bahwa bahasa tersebut hidup ditengah masyarakat. Bahasa yang sudah tidak digunakan oleh masyarakat, sudah barang tentu tidak akan mengalami perkembangan dalam aspek aspek bahasanya termasuk dalalah lafalnya.
Pembagian dalalah dibagi menjadi empat:
  • Dilalah mu’jamiyyah
  • Dilalah soutiyyah
  • Dilalah sorfiyah
  • Dilalah nahwiyah
Perubahan dalalah lafal dan problem penerjemahan arab Indonesia
  • Pemahaman pada dalalah lafal yang akan diterjemahkan, permasalahannya adalah bahwa dalalah suatu lafal itu tidak statis tetapi dinamis. Dalalah terkadang dipengaruhi sesuai ruang dan waktu, kata ataupun kalimat yang sama terkadang bisa berbeda dalalahnya. Oleh karena itu penerjemah harus mengetahui siapa, kapan, dan bagaimana situasi yang melingkupi kalimat tersebut. Seperti kata rosululloh pada istri istrinya :أوّلكنّ لحوقا بي أطولكنّ يدا 
  • Mencari padanan kata atau ungkapan yang sesuai dengan pesan yang tersimpan dalam bahasa sumber. Persoalan ini tidak mudah karena setiap kata atau kalimat selain memiliki ide juga memiliki a’tifah atau rasa bahasa tersendiri. Contoh : اتّقى – خوف – خشى / سهل – يسر
Karena sulitnya pemahaman dalalah lafal secara akurat dan pencarian padanan kata atau kalimat yang tepat dari segi ide dan rasa bahasanya. Maka seorang penerjemah diharuskan menguasai dengan sangat baik terhadap bahasa sumber maupun bahasa sasaran, misalnya bahasa arab dan bahasa Indonesia.




Sahabat......Cari Sepatu dan Pakaian Muslimah Murah??
coba cek Link Shopee di sini !!!

Sepatu

Pakaian Muslimah

0 Response to "Permasalahan dalam Penerjemahan Bahasa Arab"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel